REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meski gagal membawa Timnas Inggris menembus final Piala Dunia 2018, pelatih Gareth Soutghate tetap mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah dan publik Inggris. Salah satu bentuk apresiasi itu bahkan ditunjukan dengan mengubah nama salah satu stasiun kereta bawah tanah di London dengan namanya.
Kiprah manajer tim sepak bola Inggris itu patut dihormati. Di tangannya, Inggris dinilai mampu menunjukkan penampilan terbaik di Piala Dunia mereka dalam 28 tahun terakhir. Mereka mencapai babak semifinal dan nyaris melaju ke putaran final, setelah kekalahan tragis dari Kroasia melalui perpanjangan waktu.
Meski kalah, Southgate menjadi populer di kalangan fans Inggris karena menciptakan rasa optimistis. Setelah tim pulang ke negaranya pada Ahad (15/7), kepala pengelola sarana transportasi london (TfL) pun langsung mengubah nama stasiun bawah tanah di London Utara sebagai stasiun "Gareth Southgate" selama 48 jam.
"Kami harus merayakan pencapaian, ini penting," kata Patricia Gomez, 44, yang melakukan perjalanan dari Morden di London selatan pada hari liburnya, Senin, untuk mendapatkan foto dengan nama yang baru itu. "(Gareth) luar biasa, dia memberi motivasi kepada tim, dia membuat mereka bekerja sebagai sebuah keluarga."
Popularitas Southgate memang tengah meningkat. Dampaknya bahkan sampai ke soal fesyen. Tidak sedikit penggemar meniru dandananya selama pertandingan, yakni mengenakan rompi.
Salah satu penjual pakaikan mengatakan penjualan rompi telah meningkat selama turnamen. Sampai-sampai pada saat pertandingan semifinal dengan Kroasia ada sejumlah rompi yang dijuluki sebagai "Rompi Rabu". "Mungkin kita akan mendapatkan monumen berikutnya," kata Steve Ingall dari TfL.